Senin, 23 Desember 2013

Makalah


Makalah

VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL
DISUSUN
O
L
E
H

Mohamad Alim Noho
II A GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
TP 2013/2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, sehingga saya sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik, dengan judul “VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL’’
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, bisa menjadikan penulis menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dengan apa yang telah penulis dapatkan dan penulis pelajari dalam makalah ini, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya sebagai penyusun maupun bagi orang lain.
            Penulis menyadari bahwa Makalah yang penulis susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.




                                                                                                Gorontalo,   April 2013
                                                                       



Mohamad Alim Noho
                                   



          BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Validitas berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga hasil yang diperoleh akurat dan berguna untuk dilaksanakan. 

Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004).  Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna dalam segala bentuk  metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang lebih besar dalam temuan  sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti). Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi  untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak dari berbagai asing  faktor yang dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi yang  kesimpulan. Namun yang akan di bahas sekarang ialah yang di kenal demngan validitas eksternal dan internal yang di kemukakan oleh Sugiyono membagi validitas menjadi dua jenis, yaitu validitas internal dan validitas eksternal




1.2  Rumusan Masalah
Ø  Apakah pengertian validitas Internal ?
Ø  Jelaskan masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas internal ?
Ø  Apakah pengertian validitas ekternal ?
Ø  Jelaskan masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas eksternal ?

1.3  Tujuan
Ø  Untuk mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal
Ø  Untuk mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas ekternal


















BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Validitas Internal
Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studipenelitian klinis tidak bias. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas internal.Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau  berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut ini akan di bahas faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1.      Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh karena itu terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.
2.      Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses kematangan atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen.
3.      Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.
4.      Prosedur Tes (Testing)
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.
5.      Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh instrumen.
6.      Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
7.      Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung untuk tidak ekstrem lagi pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga disebut regresi semu (regression artifact).

Untuk menjamin penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dapat dikontrol oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam, tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang muncul.
Bila ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat dimungkinkan hasil penelitian tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.

II.2 Validitas Eksternal

Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin, 2004).     
ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil.
Contoh : apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.

Validitas eksternal itu Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV.

Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang mirip. Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:
Ø  Interaksi Testing
Efek-efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi generalisasi pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.
Ø  Interaksi Seleksi
Efek dimana tipe-tipe responden yang mempengaruhi hasil-hasil studi dapat membatasi generalitasnya.
Ø  Interaksi Setting
Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat direplikasi dalam situasi-situasi lainnya.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.








BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau  berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
ancaman terhadap validitas internal studi  yang umum dan tidak dapat dihindari.  Mereka dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi, dan mereka dapat menciptakan alternatif yang masuk akal yang tidak diinginkan hipotesis untuk hasil penelitian.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk memperoleh validitas internal yakni :
Ø  Sejarah 
Ø  Maturasi 
Ø  Testing
Ø  Instrumentasi
Ø  Seleksi
Ø  Mortalitas

Validitas eksternal itu Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Pengujian-pengujian yang perlu dilakukan untuk mengontrol validitas eksternal :
Ø  Efek seleksi berbagai bias
Ø  Efek pelaksanaan pre test
Ø  Efek prosedur eksperimen

III.2 Saran
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang validitas internal dan validitas eksternal beserta faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal dan eksternal, hendaknya lebih banyak mencari sumber referensinya dari berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.


DAFTAR PUSTAKA

ü  Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
ü  http://fahmi_awaj.students-blog.undip.ac.id/2010/10/19/tugas-pengganti-kuliah/
ü  http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/364-validitas-reliabilitas-dan-objektivitas-dalam-penelitian.html


Makalah


Makalah

VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL
DISUSUN
O
L
E
H

Mohamad Alim Noho
II A GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
TP 2013/2014



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
            I.1 Latar Belakang..........................................................................................
            I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
            I.3 Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
            II.1 Validitas Internal ......................................................................................
II.2 Validitas Eksternal ....................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
            III.1 Kesimpulan ..............................................................................................
III.2 Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................










KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, sehingga saya sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik, dengan judul “VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL’’
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, bisa menjadikan penulis menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dengan apa yang telah penulis dapatkan dan penulis pelajari dalam makalah ini, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya sebagai penyusun maupun bagi orang lain.
            Penulis menyadari bahwa Makalah yang penulis susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.




                                                                                                Gorontalo,   April 2013
                                                                       



febrianto otoluwa
                                   



          BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Validitas berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga hasil yang diperoleh akurat dan berguna untuk dilaksanakan. 

Validitas adalah istilah penting dalam penelitian yang mengacu pada konseptual dan kesehatan ilmiah dari sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004).  Untuk menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna dalam segala bentuk  metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau mengendalikan banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk kepercayaan yang lebih besar dalam temuan  sebuah studi yang diberikan.Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur (peneliti). Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi  untuk mengendalikan dan meminimalkan dampak dari berbagai asing  faktor yang dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi yang  kesimpulan. Namun yang akan di bahas sekarang ialah yang di kenal demngan validitas eksternal dan internal yang di kemukakan oleh Sugiyono membagi validitas menjadi dua jenis, yaitu validitas internal dan validitas eksternal




1.2  Rumusan Masalah
Ø  Apakah pengertian validitas Internal ?
Ø  Jelaskan masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas internal ?
Ø  Apakah pengertian validitas ekternal ?
Ø  Jelaskan masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas eksternal ?

1.3  Tujuan
Ø  Untuk mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal
Ø  Untuk mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas ekternal


















BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Validitas Internal
Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studipenelitian klinis tidak bias. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas internal.Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau  berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut ini akan di bahas faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1.      Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang kadang-kadang dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran (variabel terikat). Oleh karena itu terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.
2.      Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda lainnya sebagai subjek penelitian selalu mengalami perubahan. Pada manusia perubahan berkaitan dengan proses kematangan atau maturitas, baik secara biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen.
3.      Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Misalnya anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan anggota-anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.
4.      Prosedur Tes (Testing)
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.
5.      Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data (instrumen) pada pretes biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh instrumen.
6.      Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes sering terjadi subjek yang ”dropout” baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
7.      Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari hasil pretes (pengukuran pertama), cenderung untuk tidak ekstrem lagi pada pengukuran kedua (postes), namun biasanya melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga disebut regresi semu (regression artifact).

Untuk menjamin penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dapat dikontrol oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam, tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang muncul.
Bila ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat dimungkinkan hasil penelitian tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang berarti.

II.2 Validitas Eksternal

Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin, 2004).     
ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil.
Contoh : apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.

Validitas eksternal itu Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV.

Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang mirip. Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:
Ø  Interaksi Testing
Efek-efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi generalisasi pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.
Ø  Interaksi Seleksi
Efek dimana tipe-tipe responden yang mempengaruhi hasil-hasil studi dapat membatasi generalitasnya.
Ø  Interaksi Setting
Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat direplikasi dalam situasi-situasi lainnya.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.








BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau  berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
ancaman terhadap validitas internal studi  yang umum dan tidak dapat dihindari.  Mereka dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi, dan mereka dapat menciptakan alternatif yang masuk akal yang tidak diinginkan hipotesis untuk hasil penelitian.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk memperoleh validitas internal yakni :
Ø  Sejarah 
Ø  Maturasi 
Ø  Testing
Ø  Instrumentasi
Ø  Seleksi
Ø  Mortalitas

Validitas eksternal itu Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada  populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Pengujian-pengujian yang perlu dilakukan untuk mengontrol validitas eksternal :
Ø  Efek seleksi berbagai bias
Ø  Efek pelaksanaan pre test
Ø  Efek prosedur eksperimen

III.2 Saran
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang validitas internal dan validitas eksternal beserta faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal dan eksternal, hendaknya lebih banyak mencari sumber referensinya dari berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.




























DAFTAR PUSTAKA

ü  Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
ü  http://fahmi_awaj.students-blog.undip.ac.id/2010/10/19/tugas-pengganti-kuliah/
ü  http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/364-validitas-reliabilitas-dan-objektivitas-dalam-penelitian.html