Makalah
VALIDITAS INTERNAL DAN
EKSTERNAL
DISUSUN
O
E
H
Mohamad Alim Noho
II A GIZI
POLITEKNIK
KESEHATAN GORONTALO
TP
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, sehingga
saya sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan makalah sederhana ini dengan
baik, dengan judul “VALIDITAS
INTERNAL DAN EKSTERNAL’’
Semoga dengan tersusunnya makalah
ini, bisa menjadikan penulis menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya
dengan apa yang telah penulis dapatkan dan penulis pelajari dalam makalah ini,
penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya sebagai
penyusun maupun bagi orang lain.
Penulis menyadari bahwa Makalah yang
penulis susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca.
Gorontalo, April 2013
Mohamad Alim Noho
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Validitas berkaitan dengan persoalan
untuk membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga
hasil yang diperoleh akurat dan berguna untuk dilaksanakan.
Validitas adalah istilah penting
dalam penelitian yang mengacu pada konseptual dan kesehatan ilmiah dari
sebuah studi penelitian (Graziano & Raulin, 2004). Untuk
menghasilkan kesimpulan yang valid, konsep yang sangat penting dan berguna dalam
segala bentuk metodologi penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan akurasi dan kegunaan temuan dengan menghilangkan atau
mengendalikan banyak pengganggu variabel mungkin, yang memungkinkan untuk
kepercayaan yang lebih besar dalam temuan sebuah studi yang diberikan.Membicarakan
validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua
pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan
penelitian itu sendiri. validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode
ukuran dan pengukur (peneliti). Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat
ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik seperti yang diinginkan oleh
peneliti untuk di ukur. Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda
dengan validitas pengukuran ,walaupun untuk termencapai validitas penelitian
syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula. Ada empat jenis yang berbeda
dari validitas (validitas internal, eksternal validitas, validitas
konstruk, dan validitas kesimpulan statistik) yang berinteraksi untuk
mengendalikan dan meminimalkan dampak dari berbagai asing faktor yang
dapat mengacaukan studi dan mengurangi akurasi yang kesimpulan. Namun
yang akan di bahas sekarang ialah yang di kenal demngan validitas eksternal dan
internal yang di kemukakan oleh Sugiyono membagi validitas menjadi dua jenis,
yaitu validitas internal dan validitas eksternal
1.2 Rumusan
Masalah
Ø
Apakah
pengertian validitas Internal ?
Ø
Jelaskan
masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas internal ?
Ø
Apakah
pengertian validitas ekternal ?
Ø
Jelaskan
masing-masing faktor yang mempengaruhi validitas eksternal ?
1.3
Tujuan
Ø
Untuk
mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal
Ø
Untuk
mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi validitas ekternal
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Validitas Internal
Validitas internal
adalah sejauh mana hasil sebuah studipenelitian klinis tidak bias. Beberapa
karakteristik penelitian mempengaruhi validitas internal.Validitas internal ini
adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya
atau berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil
yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus
dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas internal
mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau
membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan
sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
Ada
banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut ini akan di
bahas faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1.
Sejarah (History)
Peristiwa yang terjadi pada waktu
yang lalu yang kadang-kadang dapat berpengaruh terhadap variabel keluaran
(variabel terikat). Oleh karena itu terjadinya perubahan variabel terikat, kemungkinan
bukan sepenuhnya disebabkan karena perlakuan atau eksperimen, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor sejarah atau pengalaman subjek penelitian terhadap
masalah yang dicobakan, atau masalah-masalah lain yang berhubungan dengan
eksperimen tersebut.
2.
Kematangan (Maturitas)
Manusia, binatang, atau benda-benda
lainnya sebagai subjek penelitian selalu mengalami perubahan. Pada manusia
perubahan berkaitan dengan proses kematangan atau maturitas, baik secara
biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnya kematangan pada subjek ini akan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang
terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga
disebabkan karena proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau
eksperimen.
3.
Seleksi (Selection)
Dalam memilih anggota kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol bisa terjadi perbedaan ciri-ciri atau
sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Misalnya
anggota-anggota kelompok eksperimen lebih tinggi pendidikannya dibandingkan
dengan anggota-anggota kelompok kontrol, sehingga sebelum diadakan perlakuan
sudah terjadi pengaruh yang berbeda terhadap kedua kelompok tersebut. Setelah
adanya perlakuan pada kelompok eksperimen, maka besarnya perubahan variabel
terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel pendidikan tersebut.
Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja
karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh pendidikan.
4.
Prosedur Tes (Testing)
Pengalaman pada pretes dapat
mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat
mengingat kembali jawaban-jawaban yang salah pada waktu pretes, dan kemudian
pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu,
perubahan variabel terikat tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi
juga karena pengaruh dari pretes.
5.
Instrumen (Instrumentation)
Alat ukur atau alat pengumpul data
(instrumen) pada pretes biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah
tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes tersebut. Dengan perkataan lain,
perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan oleh perlakuan
atau eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh instrumen.
6.
Mortalitas (Mortality)
Pada proses dilakukan eksperimen,
atau pada waktu antara pretes dan postes sering terjadi subjek yang ”dropout”
baik karena pindah, sakit ataupun meninggal dunia. Hal ini juga akan
berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
7.
Regresi ke Arah Nilai Rata-rata (Regressien Toward The Mean)
Ancaman ini terjadi karena adanya
nilai-nilai ekstrem tinggi maupun ekstrem rendah dari hasil pretes (pengukuran
pertama), cenderung untuk tidak ekstrem lagi pada pengukuran kedua (postes),
namun biasanya melewati nilai rata-rata. Perubahan yang terjadi pada variabel
terikat tersebut adalah bukan perubahan yang sebenarnya, tetapi merupakan
perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai rata-rata ini juga
disebut regresi semu (regression artifact).
Untuk menjamin
penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas
di atas harus dapat dikontrol oleh peneliti. Cara yang dilakukan beragam,
tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang muncul.
Bila ancaman-ancaman ini diabaikan, sangat
dimungkinkan hasil penelitian tidak valid dan tidak memberikan kesimpulan yang
berarti.
II.2 Validitas Eksternal
Validitas
eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua
bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas
kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur
penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk
lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin,
2004).
ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian
diambil.
Contoh :
apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai
program imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik
hasilnya.
Validitas
eksternal itu Berkaitan
dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan
benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV
berpengaruh pada DV.
Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat
digeneralisasi pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang
mirip. Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:
Ø
Interaksi
Testing
Efek-efek tiruan yang dibuat dengan
menguji responden akan mengurangi generalisasi pada situasi dimana tidak ada
pengujian pada responden.
Ø
Interaksi
Seleksi
Efek dimana tipe-tipe responden yang
mempengaruhi hasil-hasil studi dapat membatasi generalitasnya.
Ø
Interaksi
Setting
Efek tiruan yang dibuat dengan
menggunakan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat direplikasi dalam
situasi-situasi lainnya.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya
hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi tempat sampel
tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian
valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian
akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Validitas
internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya
kebenarannya atau berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian
dan hasil yang dicapai.. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang
harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas
internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau
membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan
sementara (Campbell, 1957; Kazdin, 2003c).
ancaman terhadap
validitas internal studi yang umum dan tidak dapat dihindari.
Mereka dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi, dan mereka dapat menciptakan
alternatif yang masuk akal yang tidak diinginkan hipotesis untuk hasil
penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa hal
yang menjadi kendala untuk memperoleh validitas internal yakni :
Ø Sejarah
Ø Maturasi
Ø Testing
Ø Instrumentasi
Ø Seleksi
Ø
Mortalitas
Validitas
eksternal itu Berkaitan
dengan pertanyaan apakah fakta mengenai treatment (IV) yang diberikan
benar-benar mengakibatkan perbedaan pada DV, atau Apakah benar-benar IV
berpengaruh pada DV.
Validitas
eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil
penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi tempat sampel
tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian
valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian
akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Pengujian-pengujian yang perlu
dilakukan untuk mengontrol validitas eksternal :
Ø
Efek
seleksi berbagai bias
Ø
Efek
pelaksanaan pre test
Ø
Efek
prosedur eksperimen
III.2 Saran
Untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang validitas internal dan validitas eksternal
beserta faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal dan eksternal,
hendaknya lebih banyak mencari sumber referensinya dari berbagai media, baik
media cetak maupun media elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
ü Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
ü http://fahmi_awaj.students-blog.undip.ac.id/2010/10/19/tugas-pengganti-kuliah/
ü http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/364-validitas-reliabilitas-dan-objektivitas-dalam-penelitian.html